![]() |
Para pelaku dan barang bukti sabu 2 ton saat pemusnahan di lapangan Alun- alun Engku Putri, Batam, Kamis (12/6/2025). (F/Istimewa) |
Dinamika Kepri | Batam - Narkotika jenis sabu seberat 2 ton hasil pengungkapan jaringan internasional di wilayah perairan Kepri oleh petugas, dimusnahkan, Kamis (12/6/2025),
Kegiatan pemusnahan ini digelar terbuka untuk publik di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre sebagai wujud transparansi dan komitmen dalam pemberantasan Narkotika.
Pemusnahan ini dihadiri para pejabat dari pusat di antaranya Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, para menteri dan para pimpinan pejabat daerah Kepri.
Sebelum pemusnahan, Kepala BNN RI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam memberantas narkoba.
“Kita patut bersyukur karena atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dalam keadaan sehat dan aman kita dapat hadir bersama dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika seberat dua ton, hasil pengungkapan sindikat perdagangan narkoba internasional yang menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia," Ujar Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom.
Lanjutnya, keberhasilan besar ini bukanlah kerja satu pihak semata, melainkan buah dari sinergi yang kuat dan kerja keras yang berkesinambungan antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta dukungan penuh dari institusi pertahanan dan keamanan negara, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Lebih lanjut dikatakannya, Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi kejahatan luar biasa seperti narkotika, negara hadir dengan kekuatan penuh dan kompak dalam satu barisan.
Kepala BNN RI juga mengungkapkan bahwa barang bukti tersebut merupakan hasil pengungkapan kasus oleh Tim Gabungan di perairan Kepulauan Riau pada Kamis, 22 Mei 2025., dan pengungkapan ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia.
Kemudian sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan besar dalam pengungkapan kasus penyelundupan sabu seberat dua ton itu, Menko Polhukam memberikan penghargaan kepada Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Fauzi, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, Kepala BNN Provinsi Kepulauan Riau Brigjen Pol Hanny Hidayat, Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau Adhang Noegroho Adhi dan Plt. Direktur Intelijen BNN RI Kombes Pol Satria.
Kemudian Kepala BNN RI memberikan penghargaan kepada Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko. Direktur Interdiksi BNN RI Terry Zakiar Muslim, Plt Direktur Intelijen BNN RI Kombes Pol Satria, Kepala KPU BC Tipe B Batam Zaky Firmansyah, Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kepri Kombes Pol (Purn) Bubung Pramiadi dan Kabid P2 Bea & Cukai Batam Muhtadi.
Kemudian, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin menambahkan, katanya, Polda Kepri akan terus mendukung penuh setiap langkah pemberantasan jaringan narkotika, baik yang dilakukan oleh BNN maupun kerja sama lintas instansi, termasuk dengan aparat penegak hukum internasional.
"Komitmen ini merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab kami dalam menjaga wilayah Kepulauan Riau dari ancaman peredaran gelap narkotika yang kian masif dan terorganisir. Kami akan perkuat sinergi, intelijen, dan langkah-langkah pencegahan serta penegakan hukum untuk memastikan wilayah perbatasan tidak menjadi pintu masuk narkoba ke Indonesia;" ujar Kapolda Kepri. (r)
Kegiatan pemusnahan ini digelar terbuka untuk publik di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre sebagai wujud transparansi dan komitmen dalam pemberantasan Narkotika.
Pemusnahan ini dihadiri para pejabat dari pusat di antaranya Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, para menteri dan para pimpinan pejabat daerah Kepri.
Sebelum pemusnahan, Kepala BNN RI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam memberantas narkoba.
“Kita patut bersyukur karena atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dalam keadaan sehat dan aman kita dapat hadir bersama dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika seberat dua ton, hasil pengungkapan sindikat perdagangan narkoba internasional yang menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia," Ujar Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom.
Lanjutnya, keberhasilan besar ini bukanlah kerja satu pihak semata, melainkan buah dari sinergi yang kuat dan kerja keras yang berkesinambungan antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta dukungan penuh dari institusi pertahanan dan keamanan negara, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Lebih lanjut dikatakannya, Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi kejahatan luar biasa seperti narkotika, negara hadir dengan kekuatan penuh dan kompak dalam satu barisan.
Kepala BNN RI juga mengungkapkan bahwa barang bukti tersebut merupakan hasil pengungkapan kasus oleh Tim Gabungan di perairan Kepulauan Riau pada Kamis, 22 Mei 2025., dan pengungkapan ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia.
Kemudian sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan besar dalam pengungkapan kasus penyelundupan sabu seberat dua ton itu, Menko Polhukam memberikan penghargaan kepada Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Fauzi, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, Kepala BNN Provinsi Kepulauan Riau Brigjen Pol Hanny Hidayat, Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau Adhang Noegroho Adhi dan Plt. Direktur Intelijen BNN RI Kombes Pol Satria.
Kemudian Kepala BNN RI memberikan penghargaan kepada Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko. Direktur Interdiksi BNN RI Terry Zakiar Muslim, Plt Direktur Intelijen BNN RI Kombes Pol Satria, Kepala KPU BC Tipe B Batam Zaky Firmansyah, Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kepri Kombes Pol (Purn) Bubung Pramiadi dan Kabid P2 Bea & Cukai Batam Muhtadi.
Kemudian, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin menambahkan, katanya, Polda Kepri akan terus mendukung penuh setiap langkah pemberantasan jaringan narkotika, baik yang dilakukan oleh BNN maupun kerja sama lintas instansi, termasuk dengan aparat penegak hukum internasional.
"Komitmen ini merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab kami dalam menjaga wilayah Kepulauan Riau dari ancaman peredaran gelap narkotika yang kian masif dan terorganisir. Kami akan perkuat sinergi, intelijen, dan langkah-langkah pencegahan serta penegakan hukum untuk memastikan wilayah perbatasan tidak menjadi pintu masuk narkoba ke Indonesia;" ujar Kapolda Kepri. (r)