![]() |
| Bukti nota pemesanan gedung untuk acara pernikahan AR dan FM di tanggal 12 Juli 2025 . (F/Ist) |
Dinamika Kepri | Batam - Menanggapi pernyataan Bidan Medan inisial FM (27) yang viral di media sosial dan media di pemberitaan di Kota Batam saat ini, di mana FM yang mengatakatan oknum polisi inisial AR (29) tidak bertanggung jawab dan menyia-nyiakan dirinya, dibantah keras oleh kedua orang tua AR. Katanya itu tidak benar dan mengada-ada.
"Apa yang disampaikan FM itu, sama sekali tidak benar dan sangat bertolak belakang dengan kenyataan dan itu mengada-ada. Anak kami sangat bertanggug jawab dan ingin menikahinya, bahkan kami sudah memesan gedung tempat acara penikahan agar mereka menikah di tanggal 12 juli 2025, bahkan bakal baju kebaya ke orang tua FM juga sudah kami kirimkan untuk dipakaikan nantinya di acara pernikahan. Jadi tidak benar kalau dia mengatakan AR tidak bertanggung jawab," ungkap A. Silaen ayah AR kepada awak media, Sabtu (20/12/2025) di bilangan Batam Center.
Kemudian untuk membuktikan ucapannya benar, orang tua AR juga menunjukan bukti untuk menguatkan perkataannya seperti menujukan foto bukti nota pemesanan gedung tempat acara pernikahan, foto bakal kebaya yang sudah dikirim untuk orang tua FM dan keluarganya di Bandung serta bukti transferan sejumlah uang ke FM.
Orang tua AR juga mengatakan, bahwa pihak keluarganya dan pihak keluarga FM sebelumnya telah bertemu di Belawan, Medan. Tujuan pertemuan itu guna membahas dan menyepakati tanggal dan waktu acara pernikahan akan dilakukan di Batam atau di Medan.
Baca juga : Tanggapi Berita Viral Bidan Asal Medan di Media Sosial, Begini Penjelasan Kuasa Hukum Terlapor
"Karena kami selaku orang tuanya juga ikut bertanggung jawab, kami ke Belawan menemui orang tua FM dengan tujuannya agar AR dan FM bisa segera ditentukan hari dan tanggal pernikahan mereka bisa dilakukan. Artinya pertemuan orang tua kedua belah pihak adalah bukti nyata keseriusan dan tanggung jawab kami terhadap FM. Jadi janganlah dibilang kami tidak bertanggung jawab dan menyia-nyiakannya," ujar orang tua AR.
Tak hanya itu, katanya lagi, saat FM di Batam seminggu tinggal di rumah mereka, FM juga ikut menyaksikan punguan marga keluarga AR membahas soal kapan waktu dan tanggal pernikahan itu akan dilakukan.
"Bagaimana dia bisa mengatakan kami menyia-nyiakannya, sementara dia saat di Batam ikut menyaksikan punguan marga kami membahas soal pernikahan mereka. Saya bingung kenapa FM mampu mengucapkan kata-kata kami tidak bertanggung jawab, seakan -akan apa yang telah kami lakukan sama sekali tidak berarti baginya," ucapnya lagi dengan raut wajah sedih.
Kemudian, saat ditanya mengapa FM bisa seminggu di Batam, jawabnya, karena AR sengaja membawanya dari Medan untuk persiapan pernikahan mereka.
"Itulah bukti keseriusan dan tanggung jawab anak kami, dari Medan AR membawa FM ke Batam untuk persiapan pernikahan. Artinya hubungan mereka serius bukan bermain-main," katanya.
Kemudian setelah beberapa hari di Batam, menurut pantuan orang tua AR, hubunganya FM terlihat harmonis, namun belakangan AR dan FM terlihat sering cekcok karena hal-hal masalah sepele seperti nomor wanita yang ada di ponsel AR. FM meminta agar nomor yang dimaksudnya itu supaya dihapus AR.
"Selama FM tinggal di rumah, awalnya terlihat baik-baik saja, namun belakangan mereka berdua sering ribut soal hal-hal kecil yang tidak perlu dipersoalkan, seperti meminta menghapus nomor wanita di ponsel AR, mungkin karena AR tidak mau, kemudian FM berupaya bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai, sehingga FM kemudian dibawa berobat ke rumah sakit. Kemudian setelah sehat, FM pulang ke Medan. Lalu dengan berjalannya waktu, dan setidak pengetahuan kami, FM ke Batam lagi, dan munculah semua persoalan ini, di mana FM melaporkan AR ke Polisi maupun ke Propam Polresta Barelang, " ungkap ayah AR.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, inisial AR oknum polisi di Batam telah dilaporkan kekasihnya inisial FM ke Polisi maupun ke Propam Polresta Barelang.
FM melaporkan AR atas dugaan tindak pidana panganiayaan dan kekerasan seksual. Akibat laporan itu, AR kemudian menjalani Sidang Kode Etik Kepolisian di Polda Kepri. (Ag)
"Karena kami selaku orang tuanya juga ikut bertanggung jawab, kami ke Belawan menemui orang tua FM dengan tujuannya agar AR dan FM bisa segera ditentukan hari dan tanggal pernikahan mereka bisa dilakukan. Artinya pertemuan orang tua kedua belah pihak adalah bukti nyata keseriusan dan tanggung jawab kami terhadap FM. Jadi janganlah dibilang kami tidak bertanggung jawab dan menyia-nyiakannya," ujar orang tua AR.
Tak hanya itu, katanya lagi, saat FM di Batam seminggu tinggal di rumah mereka, FM juga ikut menyaksikan punguan marga keluarga AR membahas soal kapan waktu dan tanggal pernikahan itu akan dilakukan.
"Bagaimana dia bisa mengatakan kami menyia-nyiakannya, sementara dia saat di Batam ikut menyaksikan punguan marga kami membahas soal pernikahan mereka. Saya bingung kenapa FM mampu mengucapkan kata-kata kami tidak bertanggung jawab, seakan -akan apa yang telah kami lakukan sama sekali tidak berarti baginya," ucapnya lagi dengan raut wajah sedih.
Kemudian, saat ditanya mengapa FM bisa seminggu di Batam, jawabnya, karena AR sengaja membawanya dari Medan untuk persiapan pernikahan mereka.
"Itulah bukti keseriusan dan tanggung jawab anak kami, dari Medan AR membawa FM ke Batam untuk persiapan pernikahan. Artinya hubungan mereka serius bukan bermain-main," katanya.
Kemudian setelah beberapa hari di Batam, menurut pantuan orang tua AR, hubunganya FM terlihat harmonis, namun belakangan AR dan FM terlihat sering cekcok karena hal-hal masalah sepele seperti nomor wanita yang ada di ponsel AR. FM meminta agar nomor yang dimaksudnya itu supaya dihapus AR.
"Selama FM tinggal di rumah, awalnya terlihat baik-baik saja, namun belakangan mereka berdua sering ribut soal hal-hal kecil yang tidak perlu dipersoalkan, seperti meminta menghapus nomor wanita di ponsel AR, mungkin karena AR tidak mau, kemudian FM berupaya bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai, sehingga FM kemudian dibawa berobat ke rumah sakit. Kemudian setelah sehat, FM pulang ke Medan. Lalu dengan berjalannya waktu, dan setidak pengetahuan kami, FM ke Batam lagi, dan munculah semua persoalan ini, di mana FM melaporkan AR ke Polisi maupun ke Propam Polresta Barelang, " ungkap ayah AR.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, inisial AR oknum polisi di Batam telah dilaporkan kekasihnya inisial FM ke Polisi maupun ke Propam Polresta Barelang.
FM melaporkan AR atas dugaan tindak pidana panganiayaan dan kekerasan seksual. Akibat laporan itu, AR kemudian menjalani Sidang Kode Etik Kepolisian di Polda Kepri. (Ag)

